Minggu, 22 Oktober 2017

NAMA NAMA TOKOH KALIGRAFI

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

 Oke bagi pecinta kaligrafi , di slide ini , saya akan menjelas kan tentang sejarah tokoh-tokoh kaligrafi dari berbagai belahan dunia yg berjasa dalam menciptakan khat-khat yg kita kenal sampai sekarang ini , ketelitian dan nilai seni yg mereka punya membuat mereka dapat menciptakan hasil kaligrafi yg sangat indah dipandang .

 Oleh karna itu kita patut mengacungkan jempol kita untuk para seniman kaligrafi itu , karna keindahan karya mereka yg membuat kita (pecinta kaligrafi) merasa tenang apabila terus memandang khat-khat yg mereka ciptakan .

  oke langsung saja saya akan sebutkan siapa saja tokoh-tokoh dari berbagai belahan dunia tersebut yg berhasil saya rangkum .

Ibnu Muqlah
  Kaligrafier yang lahir pada 887 M ini merupakan seorang wazir (menteri) pada masa Khilafah Abbasiyah. Kemampuan kaligrafinya ia dapatkan atas bimbingan Al-Ahwal Al-Muharrir. Karena kemahirannya dalam menulis kaligrafi, Ibnu Muqlah dikenal sebagai “Imam Al-Khaththathin” atau “Bapak para Kaligrafer.”
Salah satu keberhasilan Ibnu Muqlah dalam kaligrafi adalah dalam mengangkat gaya tulis Naskhi menjadi Khath Kufi, selain juga menekuni Khath Tsulus. Sumbangan Ibnu Muqlah dalam dunia kaligrafi bukan pada penemuan gaya melainkan dalam hal pemakaian kaidah-kaidah sistematis, terutama untuk Khath Naskhi

Ibnu Bawwab
  Merupakan putra seorang penjaga pintu istana di Baghdad yang menghafal Alquran dan menuliskanya dalam 64 eksemplar. Salah satunya ia tulis dengan gaya Raihani dan disimpan di sebuah masjid di Istambul. Dialah penemu dan pengembang gaya khath Raihani dan Muhaqqah, serta salah satu penerus gaya Naskhi yang diusung Ibnu Muqlah.

Yaqut Al-Musta’simi
  Seorang kepala perpustakaan Al-Mistan Syiriyah di Baghdad yang memiliki julukan Jamaluddin dan akrab disapa Abu Durra atau Abu Al-majid. Kaligrafer yang juga penyair ini mengembangkan metode baru penulisan huruf arab serta memelopori penulisan menggunakan bambu yang dipotong miring sebagai pena.
Yaqut dikenal melalui filsafatnya tentang kaligrafi, “Al-khaththu handasatun ruhaniyyatun dhaharat bi alatin jasmaniyyatin (Kaligrafi adalah geometri spiritual yang diekspresikan melalui alat jasmani).” Berkat kelihaiannya, gaya Khath Tsuluts berkembang menjadi bentuk ornamental yang dekoratif.

Ibnu Syekh (Syekh Hamdullah Al-Amasi)
  Merupakan salah satu maestro kaligrafi terbesar sepanjang sejarah Utsmani dan menjadi kiblat para kaligrafier-kaligrafier pada masa itu. Pada zamannya, Sultan Bayazid II (Sultan Utsmani yang memerintah pada 1481-1512 M) belajar kaligrafi padanya. Dan karya-karya yang ditinggalkannya menjadi ‘rumus’ bagi pengembangan penulisan khath selanjutnya.

Hafiz Ustman (Ustman ibnu Ali)
  Berjuluk Al-Hafiz karena telah menghafal Alquran sejak masih muda. Kepandaian kaligrafer yang menekuni gaya Khath Tsuluts dan Naskhi ini tampak dalam karyanya yang berjudul Hiliyah (sebuah deskripsi tentang Nabi Muhammad). Selain itu, ia berhasil menulis 25 mushaf Alquran yang inskripsinya tersebar di seluruh Istanbul, Turki.

Musthafa Al-Raqim
  Bakat menulisnya telah nampak sejak ia masih kecil. Ia mempelajari Khath Naskhi dan Tsuluts dari kakeknya dan menjadi penulis Kesultanan Utsmani pada masa pemerintahan Salim III. Kemudian ia diangkat sebagai Kepala Departemen Seni Lukis Kesultanan.
Selain itu, Al-Raqim juga menjadi guru Sultan Salim II dan Mahmud II. Kepandaiannya membuat seorang kaligrafer menulis tentangnya, “Ketika orang Barat bangga dengan Raphael dan Michaelangelo sebagai pelukis, kita seharusnya bangga dengan Al-Raqim sebagai kaligrafer yang jenius.”

Hamid Al-Amidi
  Kaligrafer yang menetap di Istambul sejak usia 15 tahun dan belajar tentang hukum-hukum kaligrafi dan cabang seni lainnya. Dialah penulis kaligrafi pada dinding-dinding beberapa gedung terkenal dan penting di Istambul.
Enam bulan sebelum ia wafat, Pusat Penelitian Sejarah dan Seni di Turki mengadakan pemutaran film dokumenter berjudul “Hamid Al-Khattath” atau “”Hamid Sang Kaligrafer” yang tersebar di beberapa negara termasuk Mesir. Selain menjadi inspirator bagi kaligrafer setelahnya, Hamid Al-Amidi juga pernah memberi ijazah kepada beberapa khattath ternama. Diantaranya adalah dua ijazah kepada Hasyim Muhammad Al-Baghdadi (pada 1950 dan 1952).
Hasyim Muhammad Al-Baghdadi al-Khattat

Hasyim Muhammad Al-Bagdadi
  Dilahirkan di Baghdad pada 1917, Hasyim telah mempelajari kaligrafi sejak usia remaja. Usai memperoleh gelar Diploma dari Mulla ‘Ali Al-Fadli pada tahun 1943, ia meneruskan studinya di Royal Institute of Calligraphy Kairo dan lulus pada 1944. Di tahun yang sama, ia memperoleh ijazah dari dua kaligrafer terkenal, Sayyid Ibrahim dan Muhammad Husni.
Seorang kaligrafer ternama lainnya, Hamid Al-Amidi, pada 1952 mengukuhkan Hasyim Muhammad Al-Baghdadi sebagai penulis khath terbaik di dunia Islam. Hasyim yang pernah menerbitkan buku tentang gaya penulisan Al-Riq’ah pada tahun 1946 juga dikenal sebagai penulis khath terbaik dalam gaya Tsuluts.
Tahun 1960, Hasyim dinobatkan sebagai pen-tashih kaligrafi Arab di Institute of Fine Art di Baghdad, lalu sebagai Ketua Bahgian Dekorasi Islam dan kaligrafi Arab. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 1973, setahun setelah menerbitkan sebuah buku koleksi khath miliknya berjudul “Qawaidh Khatthil Araby“” (Kaidah Penulisan Khath Arab)”. Hingga kini buku tersebut merupakan kitab panduan kaligrafi Arab yang paling fenomenal dan dijadikan referensi bagi pelajar kaligrafi Arab di dunia Islam.

oke , mungkin itu saja yg saya dapat rangkum , mungkin selain dari tokoh-tokoh diatas , masih ada juga tokoh-tokoh kaligrafi yg blum saya ketahui , terima kasih sudah berkunjung di blog saya:)


 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS WEB PROGRAMING 1

Nama  : Bobby Sanjaya Nim      : 12160474 Kelas    : 12.6A.02 ASSALAMUALAIKUM WR.WB....    Pada psotingan kali ini saya akan menge...